sejarah kota amuntai

 


Sejarah Kota Amuntai

Amuntai adalah sebuah kota di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. Kota ini terletak di tepi Sungai Negara, sungai terpanjang kedua di Kalimantan Selatan setelah Sungai Barito. Amuntai memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang dapat ditelusuri hingga ribuan tahun yang lalu.

Asal-usul Nama Amuntai

Ada beberapa versi mengenai asal-usul nama Amuntai. Menurut versi yang paling umum, nama Amuntai berasal dari kata "muntai", sebuah buah yang tumbuh di sekitar kota Amuntai. Buah muntai memiliki rasa yang manis dan menyegarkan, dan sering digunakan sebagai bahan makanan dan minuman.

Versi lain menyebutkan bahwa nama Amuntai berasal dari kata "amuntai", sebuah istilah dalam bahasa Banjar yang berarti "mencium". Hal ini mengacu pada kisah seorang pedagang Arab yang jatuh cinta pada seorang wanita pribumi di Amuntai. Pedagang Arab ini kemudian menetap di Amuntai dan menikahi wanita pribumi tersebut.

Sejarah Amuntai pada Masa Kerajaan

Pada masa Kerajaan Negara Dipa, Amuntai merupakan salah satu pusat pemerintahan kerajaan. Candi Agung, ibu kota Kerajaan Negara Dipa, terletak di Amuntai. Candi Agung merupakan salah satu situs bersejarah terpenting di Kalimantan Selatan.

Pada masa Kerajaan Banjar, Amuntai tetap menjadi salah satu pusat perdagangan yang penting. Amuntai juga menjadi pusat penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan.

Sejarah Amuntai pada Masa Kolonial

Pada masa kolonial Belanda, Amuntai menjadi salah satu onderafdeeling di wilayah Afdeeling van Hulu Sungai. Onderafdeeling Amuntai meliputi wilayah Kecamatan Amuntai Selatan, Kecamatan Amuntai Tengah, dan Kecamatan Amuntai Utara.

Pada masa ini, Amuntai menjadi pusat perdagangan komoditas-komoditas seperti karet, kayu, dan itik. Itik Amuntai terkenal dengan kualitasnya yang baik dan menjadi salah satu komoditas ekspor utama dari Kalimantan Selatan.

Sejarah Amuntai pada Masa Kemerdekaan

Setelah Indonesia merdeka, Amuntai menjadi bagian dari Kabupaten Hulu Sungai Utara. Amuntai terus berkembang menjadi kota yang penting di Kalimantan Selatan.

Saat ini, Amuntai merupakan kota yang maju dan berkembang. Amuntai memiliki berbagai fasilitas umum dan sarana prasarana yang memadai. Amuntai juga menjadi pusat perdagangan, pendidikan, dan pariwisata di Kalimantan Selatan.

Karakteristik Kota Amuntai

Kota Amuntai memiliki beberapa karakteristik yang unik, antara lain:

  • Amuntai dikenal sebagai kota perdagangan. Sejak dahulu, Amuntai telah menjadi pusat perdagangan di Kalimantan Selatan. Hal ini disebabkan oleh lokasinya yang strategis di tepi Sungai Negara.
  • Amuntai dikenal sebagai kota itik. Itik Amuntai terkenal dengan kualitasnya yang baik dan menjadi salah satu komoditas ekspor utama dari Kalimantan Selatan.
  • Amuntai dikenal sebagai kota religius. Amuntai merupakan salah satu pusat penyebaran agama Islam di Kalimantan Selatan.

Penutup

Kota Amuntai memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Kota ini telah berkembang menjadi kota yang maju dan berkembang. Amuntai memiliki berbagai potensi, seperti potensi perdagangan, pariwisata, dan pendidikan.

Referensi

  • Sejarah Kalimantan Selatan oleh H.A.R. Basry (1977)
  • Sejarah Kerajaan Negara Dipa oleh Gusti Muhammad Arsyad (1976)
  • Sejarah Kerajaan Banjar oleh H.A.R. Basry (1982)
  • Sejarah Kalimantan Selatan Masa Kolonial oleh Gusti Muhammad Arsyad (1983)
  • Sejarah Kalimantan Selatan Masa Kemerdekaan oleh Gusti Muhammad Arsyad (1984)
  • Situs web Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Utara
  • Situs web Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Hulu Sungai Utara
  • Situs web Wikipedia

Posting Komentar

© Idenesia. All rights reserved. Developed by Jago Desain